Laman

Kamis, 08 Maret 2012

Orang Bugis Mendahului Inggris Ke Australia ?


Orang Bugis Mendahului Inggris ke Australia ?

Orang mengenal Australia adalah daerah koloni Inggris yang dirintis sejak tahun 1788 sebagai tempat pembuangan para narapidana dan pelacur. Tapi berdasar penelitian berbagai literatur menunjukkan bahwa orang orang Bugis telah berlayar ke Australia untuk mencari tripang sebelum penjelajah Eropa mencapai benua itu.

Hanya saja, orang Bugis (Sulawesi) tidak mengklaim dan tidak menjadikan penduduk asli Aborigin sebagai bawahannya. Berbeda dengan orang Inggris yang menguasai benua Kanguru tersebut.

Dalam sejarah Indonesia, orang Bugis terkenal dengan kapal Pinisi telah menjelajah perairan di nusantara hingga ke Madagaskar di Afrika pada abad ke- 2, abad ke-4 dan abad ke-10. Sedangkan pada masa Sriwijaya, orang Bugis juga berlayar hingga ke Australia dan Afrika lagi pada abad ke-17.

Orang menyebut Bugis pada waktu itu sebenarnya meliputi sub suku Konjo, Mandar, Bugis dan Makassar. Jenis kapal kayu pinisi telah mengambil peran penting dalam sejarah pelayaran Indonesia selama berabad-abad.

Pada awalnya, orang-orang Eropa tidak tertarik menjadikan Australia sebagai koloni mereka. Namun, belakangan Inggris merasa terpukul karena koloninya yang paling penting di benua Amerika memerdekakan diri pada tahun 1776 yaitu Amerika Serikat.

Inggrisi juga dipusingkan oleh sistem penjara mereka yang tak lagi mampu menampung para narapidana. Maka Australia pun mulai dilirik sebagai tanah yang menjanjikan bagi pembentukan koloni baru. Inggris kemudian memutuskan untuk mengirim para narapidana yang sudah tak bisa ditampung penjara-penjara Inggris ke Australia menjadi generasi awal yang membangun koloni di sana.

Dalam tulisan Alwi Alatas, doktor bidang sejarah di Universiti Islam Antarabangsa MalingSea yang dikutip hidayatullah, menjelaskan pembentukan koloni baru ini bermula pada Januari 1788.

Sejak tahun itu Inggris mengirim para narapidana ke Australia secara bertahap hingga pertengahan abad 19 telah terkirim 150.000 orang. Dua puluh persen dari jumlah ini merupakan kaum perempuan dan berprofesi sebagai pelacur.

Setelah perekonomian koloni mulai berkembang, para imigran bukan narapidana dari berbagai negara Eropa mulai berdatangan ke benua Australia. Walau begitu, para narapidanalah yang telah memulai sejarah Australia modern.

Orang-orang dan anak-anak keturunan narapidana dan pelacurlah yang menjadi generasi awal pembentuk masyarakat dan negara Australia yang kini telah maju. Sejak itu terbuka jalan bagi terbentuknya peradaban baru di dua benua yang sangat besar yaitu Amerika dan Australia.

sumber : kompasiana.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar